Keputusan pemerintah untuk mencabut subsidi listrik 900 what, menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) serta menaikkan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) bermotor mendapat reaksi beragam kalangan masyarakat. Termasuk, kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Pacitan
Puluhan mahasiswa Rabu (11/01) pagi, menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan aspirasi menolak kebijakan pemerintah tersebut. Mereka menilai, keputusan pemerintah sangat memberatkan rakyat. Karena tiga sektor yang mengalami perubahan tarif itu rentan berdampak pada sektor sektor lain.
Mereka memulai aksi dari sekretariat PMII di jalan Veteran lingkungan Slagi, berjalan kaki menuju gedung DPRD. sambil berorasi para pengunjuk rasa ini mendapat pengawalan puluhan aparat kepolisian. Setiba di gedung DPRD, mereka diterima ketua DPRD Pacitan Roni Wahyono. Puas menyampaikan aspirasi para mahasiswa minta ketua DPRD menandatangani kesepakatan tuntutan.
Dari gedung DPRD, para mahasiswa melanjutkan aksi serupa ke kantor Bupati Pacitan, di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Setiba dilokasi, mereka http://ftp.degustujacaistota.com/ diterima langsung Bupati Indartato, Sekretaris daerah Suko Wiyono beserta sejumlah pejabat dilingkup pemerintah kabupaten. Hampir dua jam mereka beraudiensi menyampaikan tuntutan.
Seperti halnya di DPRD, para mahasiswa minta Bupati Indartato membubuhkan tanda tangan dukungan tuntutan mereka. Namun karena pertimbangan redaksional isi tuntutan, orang nomor satu di Pacitan itu urung melakukanya. Para Mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib.(Riz)